Gempa Guncang Masamba dan Sekitarnya, Warga Panik Keluar Rumah

Arazone

Kutabalinews.com, Masamba Sulsel – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah timur Indonesia. Kali ini, getaran terasa cukup kuat di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Kamis (24/7/2026).

Getaran tidak hanya dirasakan di Masamba, tetapi juga menjalar hingga ke Palu, Sulawesi Tengah, dan Mamuju, Sulawesi Barat. Warga di sejumlah daerah tersebut dilaporkan panik dan berhamburan ke luar rumah demi menyelamatkan diri dari kemungkinan bangunan roboh.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan bencana, khususnya gempa bumi yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan. Gempa bumi merupakan bencana alam yang kerap melanda wilayah Indonesia, yang berada di zona cincin api Pasifik. Oleh karena itu, pemahaman mengenai langkah penyelamatan diri saat gempa sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko cedera dan korban jiwa.

Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai gempa yang terjadi di Masamba dan sekitarnya, serta panduan penyelamatan diri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang penting untuk anda ketahui.

Gempa Mengguncang Masamba, Warga Berhamburan ke Luar Rumah

Seorang warga Masamba yang juga berprofesi sebagai guru, Andi Alamul Insan (36), menyatakan bahwa ia langsung berlari ke luar rumah saat gempa mengguncang.

“Gempa menjatuhkan jam dinding,” ujar Andi Alamul Insan kepada Tribun-Timur.com, menggambarkan betapa kuatnya getaran yang terjadi saat itu.

Selain Masamba, gempa juga dilaporkan terasa di Palu, Sulawesi Tengah, serta Mamuju, Sulawesi Barat. Seorang warga Mamuju bernama Yusra menuturkan di grup WhatsApp komunitas setempat bahwa ia turut merasakan guncangan tersebut.

“Goyang pak,” tulis Yusra singkat menggambarkan kepanikan yang terjadi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gempa ini. Namun, getaran yang dirasakan di beberapa provinsi mengindikasikan bahwa pusat gempa memiliki kekuatan cukup signifikan.

Cara Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Gempa Bumi

BPBD membagikan beberapa panduan keselamatan dasar yang perlu anda lakukan saat gempa bumi terjadi. Berikut langkah-langkahnya:

Jatuhkan tubuh ke posisi tangan dan lutut.
Posisi ini membantu menjaga keseimbangan serta melindungi anda dari risiko terjatuh akibat guncangan. Anda tetap bisa bergerak jika diperlukan.

Lindungi kepala dan leher.
Usahakan mencari tempat berlindung di bawah meja yang kokoh atau perabotan kuat. Jika tidak memungkinkan, bergeraklah ke dekat dinding bagian dalam atau posisi furnitur rendah yang tidak mudah menimpa anda. Gunakan lengan dan tangan untuk melindungi kepala dan leher.

Tetap berlindung hingga guncangan berhenti.
Jangan keluar dari tempat perlindungan sebelum getaran benar-benar mereda. Waspadai kemungkinan pergeseran atau kerusakan pada tempat berlindung yang bisa membahayakan.

Panduan ini berlaku baik saat berada di dalam rumah, tempat kerja, maupun di ruang publik. Pelatihan dan simulasi secara berkala sangat disarankan untuk memastikan anda dan keluarga siap dalam menghadapi situasi darurat.

Mengapa Indonesia Rawan Gempa?

Sebagai negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, Indonesia menjadi salah satu wilayah yang paling rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung api. Pulau-pulau di Sulawesi, termasuk Masamba dan Palu, kerap mengalami aktivitas seismik karena lokasinya yang berdekatan dengan sesar aktif dan zona subduksi.

Bencana gempa bumi di masa lalu, seperti yang terjadi di Palu pada 2018 dan Mamuju pada 2021, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang cukup besar. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapan masyarakat terhadap gempa menjadi faktor penting dalam pengurangan risiko bencana.

Selain edukasi dan simulasi, perlu ada sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menyusun rencana evakuasi serta menyediakan sarana prasarana tanggap darurat. BPBD di berbagai daerah terus melakukan kampanye edukasi mengenai mitigasi bencana, termasuk melalui media sosial, pelatihan langsung, dan kerja sama dengan sekolah maupun instansi pemerintahan.

Masyarakat juga diimbau untuk memiliki tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok seperti air, makanan ringan, obat-obatan, senter, dan dokumen penting. Dengan kesiapan yang baik, risiko akibat gempa bumi dapat ditekan seminimal mungkin. (*)

Share This Article
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version