Syarat Usaha agar Bisa Mengajukan KUR BRI: Panduan Penting untuk UMKM

Arazone

Kutabalinews.com, Jakarta – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI menjadi andalan pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha dengan bunga rendah. Namun, untuk lolos pengajuan, usaha harus memenuhi syarat usaha agar bisa mengajukan KUR BRI, seperti berjalan minimal 6 bulan dan bersifat produktif.

Berikut panduan lengkap tentang syarat usaha, dokumen yang diperlukan, dan tips agar pengajuan Anda disetujui, membantu UMKM naik kelas di tengah pemulihan ekonomi.

Syarat Usaha untuk KUR BRI

KUR BRI dirancang untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah yang produktif, seperti perdagangan, kuliner, atau industri rumahan. Namun, tidak semua usaha otomatis memenuhi syarat. Usaha harus aktif, memiliki lokasi jelas, dan menunjukkan potensi keberlanjutan agar lolos verifikasi bank.

“UMKM yang ingin mengajukan KUR harus menunjukkan komitmen dan aktivitas usaha yang jelas. Ini kunci agar bank yakin memberikan pembiayaan,” ujar Rina Susanti, analis keuangan UMKM.

Menurut data BRI, lebih dari 3 juta UMKM telah menerima KUR hingga Juli 2025, dengan 70% di antaranya adalah usaha mikro di sektor perdagangan dan jasa.

Jenis Usaha yang Bisa Dibiayai KUR BRI

Tidak semua jenis usaha bisa langsung mengajukan KUR. BRI hanya memberikan pembiayaan kepada usaha yang bersifat produktif dan layak secara finansial. Berikut ini kategori usaha yang bisa dibiayai:

  1. Usaha perdagangan (toko kelontong, warung, pedagang pasar)
  2. Usaha pertanian dan peternakan
  3. Usaha jasa (bengkel, salon, laundry)
  4. Usaha makanan dan minuman (katering, UMKM kuliner)
  5. Industri rumahan (kerajinan, konveksi skala kecil)

Kriteria utamanya adalah usaha tersebut harus aktif dan sudah berjalan dalam jangka waktu tertentu.

Syarat Usaha Mengajukan KUR BRI

Agar proses pengajuan tidak terkendala, pastikan Anda memahami syarat usaha mengajukan KUR BRI berikut ini:

1. Usaha Telah Berjalan Minimal 6 Bulan

Bank BRI menetapkan bahwa usaha yang diajukan untuk KUR harus sudah beroperasi setidaknya enam bulan secara aktif. Hal ini menunjukkan kestabilan dan potensi keberlanjutan usaha.

2. Memiliki Lokasi dan Aktivitas Usaha yang Jelas

Usaha harus memiliki lokasi fisik yang dapat diverifikasi. Baik usaha rumahan maupun di tempat sewa, pihak bank akan melakukan survei langsung untuk memastikan aktivitas usaha benar-benar berjalan.

3. Bukan Usaha Musiman Tanpa Rencana Jangka Panjang

Usaha yang sifatnya hanya sesaat atau tergantung musim tanpa proyeksi keberlanjutan biasanya sulit mendapatkan persetujuan KUR. Penting bagi pemilik usaha untuk menunjukkan bahwa bisnisnya memiliki prospek dan bisa berkembang.

4. Belum Pernah Menerima Kredit Produktif dari Bank Lain

Calon debitur yang sedang menerima kredit produktif dari lembaga keuangan lain (di luar KUR) biasanya tidak dapat mengajukan pinjaman KUR BRI, kecuali telah lunas atau tidak tercatat.

Dokumen Pendukung dari Sisi Usaha

Selain dari sisi administratif pribadi seperti e-KTP dan KK, berikut ini dokumen usaha yang umumnya diminta saat pengajuan:

  1. Surat Keterangan Usaha (SKU) dari kelurahan atau desa
  2. Nomor Induk Berusaha (NIB), jika sudah mendaftar OSS
  3. Bukti transaksi usaha atau catatan keuangan sederhana
  4. Foto aktivitas usaha dan tempat usaha

Bagi pelaku UMKM yang sudah tergabung dalam koperasi atau komunitas usaha, surat rekomendasi dari lembaga terkait juga bisa memperkuat pengajuan.

Tips agar Pengajuan KUR BRI Disetujui

Memenuhi syarat usaha agar bisa mengajukan KUR BRI hanyalah langkah awal. Agar pengajuan disetujui, lakukan hal berikut:

  1. Jujur saat mengisi formulir dan wawancara dengan pihak bank
  2. Sediakan catatan pemasukan dan pengeluaran usaha meskipun sederhana
  3. Gunakan rekening BRI untuk aktivitas transaksi usaha agar mudah dilacak
  4. Siapkan NPWP jika ingin mengajukan pinjaman di atas Rp50 juta
  5. Konsistensi dalam menjalankan usaha dan menunjukkan komitmen adalah kunci agar bank percaya dan menyetujui permohonan kredit Anda.

Apakah Wirausaha Tanpa Izin Resmi Bisa Ajukan KUR?

Masih banyak pelaku usaha mikro yang belum memiliki izin resmi. Untungnya, untuk KUR Mikro (≤ Rp50 juta), BRI tidak mewajibkan pelaku usaha untuk memiliki izin usaha formal seperti SIUP atau NIB. Surat Keterangan Usaha dari RT/RW atau kelurahan sudah cukup untuk mendukung pengajuan.

Namun, jika Anda berniat mengembangkan usaha lebih besar, memiliki legalitas formal tetap sangat disarankan.

Peluang bagi Usaha Kecil

Bagi usaha mikro tanpa izin resmi, KUR Mikro tetap menjadi solusi ideal. “BRI sangat fleksibel untuk UMKM kecil. SKU dari kelurahan sudah cukup untuk mulai,” kata Rina. Namun, untuk ekspansi usaha, memiliki NIB atau NPWP disarankan untuk memperkuat legalitas dan akses ke pinjaman lebih besar.

Wujudkan Pertumbuhan Usaha Anda

Memenuhi syarat usaha agar bisa mengajukan KUR BRI adalah langkah awal untuk mengembangkan bisnis. Dengan bunga rendah dan proses yang kini tersedia secara online, KUR BRI membuka peluang bagi UMKM untuk menambah stok, memperluas produksi, atau meningkatkan fasilitas. Ajukan sekarang melalui situs resmi BRI dan pastikan usaha Anda siap naik kelas. (*)

 

Share This Article
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version