Instagram Batasi Fitur Live, Hanya Akun dengan 1.000 Followers yang Bisa Siaran Langsung

Arazone

Kutabalinews.com, Jakarta – Instagram, sebagai salah satu platform media sosial terpopuler di dunia, kembali melakukan pembaruan kebijakan yang cukup signifikan. Mulai tahun ini, hanya pengguna dengan minimal 1.000 pengikut yang dapat mengakses fitur siaran langsung atau IG Live. Keputusan ini menandai perubahan besar karena sebelumnya seluruh pengguna, tanpa batas jumlah pengikut, bisa bebas menggunakan fitur tersebut.

Langkah ini disebut-sebut sebagai bentuk penyesuaian terhadap berbagai tantangan yang dihadapi platform, mulai dari tingginya biaya operasional hingga potensi penyalahgunaan fitur untuk menyebarkan konten negatif. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Meta selaku induk perusahaan, kebijakan ini telah muncul dalam notifikasi sejumlah pengguna Instagram dalam beberapa pekan terakhir.

Dengan pembatasan ini, Instagram bergabung bersama platform lain seperti TikTok dan YouTube yang lebih dulu menerapkan aturan serupa untuk menjaga kualitas siaran langsung dan mencegah penyalahgunaan fitur.

Minimal 1.000 Followers, Instagram Perketat Akses Fitur Live Streaming

Instagram resmi meningkatkan syarat akses terhadap fitur IG Live. Mulai saat ini, hanya akun dengan jumlah pengikut minimal 1.000 yang bisa melakukan siaran langsung di platform tersebut. Sebelumnya, semua pengguna Instagram tanpa terkecuali dapat melakukan live streaming, meskipun hanya memiliki puluhan atau ratusan followers.

Perubahan ini telah terpantau muncul dalam bentuk notifikasi kepada sejumlah pengguna. Artinya, kreator kecil atau pengguna baru yang belum memenuhi batas minimal pengikut tidak lagi memiliki akses ke fitur siaran langsung. Mereka harus terlebih dahulu memenuhi ambang batas tersebut untuk kembali menggunakan fitur tersebut.

Meta Belum Beri Penjelasan Resmi, Spekulasi Bermunculan

Hingga kini, Meta selaku induk dari Instagram belum memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan pembatasan IG Live tersebut. Namun, berbagai spekulasi beredar mengenai latar belakang kebijakan baru ini.

Salah satu dugaan kuat berkaitan dengan tingginya biaya operasional dari fitur live streaming. Meta disebut-sebut ingin lebih selektif dalam mendukung konten siaran langsung, terutama yang hanya memiliki sedikit penonton. Dengan membatasi fitur hanya untuk akun dengan basis pengikut yang cukup besar, perusahaan dinilai dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.

Mencegah Penyalahgunaan dan Konten NSFW

Spekulasi lain menyoroti penyalahgunaan fitur live streaming yang kerap digunakan untuk menyiarkan konten tidak pantas, seperti NSFW (Not Safe For Work) yang meliputi unsur kekerasan, seksual, atau materi sensitif lainnya.

Dengan menaikkan ambang batas pengikut, Meta diyakini ingin mengurangi peredaran akun-akun palsu atau anonim yang kerap digunakan untuk menayangkan konten semacam itu. Langkah ini juga diyakini akan meningkatkan kualitas siaran langsung di Instagram, dengan hanya memperbolehkan pengguna yang sudah memiliki audiens yang lebih stabil untuk mengakses fitur live.

Menyesuaikan Kebijakan Platform Lain

Pembatasan akses fitur live berdasarkan jumlah pengikut bukan hal baru dalam dunia media sosial. TikTok, misalnya, juga mensyaratkan jumlah pengikut minimum untuk melakukan siaran langsung. YouTube bahkan menetapkan batas usia dan jumlah subscriber sebagai syarat.

YouTube diketahui mengharuskan penggunanya memiliki minimal 50 subscriber untuk bisa melakukan live streaming. Baru-baru ini, platform milik Google itu juga meningkatkan batas usia minimum menjadi 16 tahun untuk bisa mengakses fitur tersebut.

Menariknya, Instagram juga telah menerapkan syarat usia serupa pada bulan April lalu. Langkah ini menegaskan bahwa berbagai platform digital kini lebih selektif dalam memberikan akses live streaming, seiring dengan meningkatnya risiko konten yang tidak sesuai standar komunitas.

Kebijakan Baru dan Dampaknya Bagi Kreator Kecil

Meski bertujuan meningkatkan keamanan dan kualitas konten, kebijakan baru Instagram ini diperkirakan akan berdampak besar bagi kreator pemula atau akun yang baru berkembang. Mereka harus berusaha lebih keras untuk menumbuhkan basis pengikut sebelum bisa kembali menggunakan fitur live yang sering digunakan untuk interaksi langsung dengan audiens.

Sebagian kreator bahkan mengandalkan IG Live sebagai alat komunikasi utama dengan komunitas mereka. Oleh karena itu, perubahan ini mungkin menuntut penyesuaian strategi konten agar tetap relevan dan bertumbuh di tengah persaingan yang semakin ketat.(*)

Share This Article
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version