Kutabalinews.com, LONDON – Iga Swiatek mencetak sejarah di Centre Court Wimbledon 2025 dengan kemenangan mutlak atas Amanda Anisimova. Petenis asal Polandia itu memastikan gelar Grand Slam keenamnya dengan skor mencolok 6-0, 6-0 dalam waktu hanya 57 menit.
Pertandingan final yang digelar di All England Lawn Tennis and Croquet Club, Sabtu (12/7/2025) malam waktu Indonesia barat, berlangsung sepihak. Anisimova yang baru pertama kali menembus babak final Grand Slam tampak kesulitan menandingi permainan Swiatek yang tampil solid dan tanpa celah sejak awal laga.
Kemenangan tersebut menandai momen istimewa bagi Swiatek. Sebelumnya, ia belum pernah melangkah lebih jauh dari babak perempatfinal di turnamen Grand Slam lapangan rumput ini. Dengan hasil ini, Swiatek akhirnya menaklukkan Wimbledon dan menambah koleksi prestasinya di level tertinggi tenis dunia.
Anisimova Ukir Rekor yang Tak Diinginkan
Bagi Amanda Anisimova, hasil ini menjadi pil pahit. Petenis Amerika Serikat tersebut menjadi finalis Wimbledon pertama sejak tahun 1911 yang harus menerima kekalahan dengan skor 0-6, 0-6—fenomena yang sangat jarang terjadi di partai puncak Grand Slam.
Langkah Anisimova menuju final sebenarnya terbilang impresif. Ia sukses menyingkirkan unggulan pertama turnamen, Aryna Sabalenka, dalam perjalanan menuju laga puncak. Namun, pengalaman dan ketenangan Swiatek di final tampaknya terlalu sulit ditandingi.
Emosi Swiatek Usai Kemenangan Bersejarah
Dalam wawancara seusai pertandingan, Swiatek mengungkapkan kebahagiaannya yang nyaris tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia mengaku tidak pernah membayangkan bisa menjadi juara Wimbledon, bahkan ketika berada di posisi petenis unggulan.
“Saya bahkan tidak memimpikan ini karena rasanya terlalu jauh,” ujar Swiatek, dikutip dari BBC Sport.
“Saya merasa seperti pemain berpengalaman tapi saya tidak pernah menyangka akan kemenangan ini. Tim saya lebih percaya kepada saya ketimbang saya sendiri dan saya ingin berterima kasih kepada pelatih saya yang gabung tahun ini. Kami sudah menunjukkan kepada semua orang kalau ini berhasil. Ini adalah hal terbaik yang bisa dimiliki seorang pemain.”
Ucapan tersebut mencerminkan kerendahan hati Swiatek, meski ia telah mencatatkan prestasi luar biasa di dunia tenis. Ini merupakan gelar Grand Slam keenamnya setelah sebelumnya menjuarai French Open dan US Open. Dengan kemenangan ini, Swiatek kini hanya kurang menjuarai Australian Open untuk melengkapi koleksi Grand Slam kariernya.
Swiatek dan Dominasi Baru di Dunia Tenis Putri
Swiatek, yang sempat menduduki peringkat satu dunia, menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi kekuatan dominan di tenis putri. Permainannya yang konsisten, agresif, dan matang menjadi faktor utama keberhasilannya menaklukkan lapangan rumput Wimbledon—medan yang sebelumnya dianggap bukan kekuatannya.
Keberhasilan Swiatek juga menandai munculnya era baru dominasi tenis putri, menggantikan para legenda yang mulai meninggalkan arena. Konsistensi dan mental juaranya menjadi modal kuat untuk meraih lebih banyak prestasi di masa depan.
Informasi Tambahan:
Tempat pertandingan: All England Club, London
Durasi pertandingan: 57 menit
Jumlah gelar Grand Slam Swiatek: 6
Rekor unik: Anisimova menjadi finalis pertama sejak 1911 yang kalah 0-6, 0-6 di final Wimbledon (*)