Lilin Diduga Jadi Pemicu Api, 3 Rumah Terbakar di Rappocini Makassar

Arazone

Kutabalinews.com, Makassar – Peristiwa kebakaran kembali mengejutkan warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, setelah api melalap tiga rumah di kawasan padat penduduk Kelurahan Mapala, Kecamatan Rappocini. Kejadian ini terjadi pada Minggu malam, 21 Juli 2025, sekitar pukul 19.00 WITA dan memicu kepanikan warga sekitar.

Kebakaran yang diduga berasal dari lilin yang dinyalakan di dalam kamar menghanguskan dua rumah secara signifikan, sementara satu rumah lainnya terdampak sebagian. Peristiwa ini menyita perhatian publik karena terjadi di tengah padatnya permukiman dan nyaris menimbulkan korban jiwa. Beruntung, semua penghuni rumah berhasil keluar dari lokasi sebelum api membesar.

Insiden ini juga menjadi pengingat serius akan pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan sumber api terbuka di dalam rumah, terutama di daerah padat penduduk. Berdasarkan informasi yang dihimpun, api diduga muncul akibat kelalaian penghuni yang meninggalkan lilin menyala dalam kondisi kamar terkunci.

Kronologi Kebakaran: Lilin di Kamar Terkunci Diduga Jadi Pemicu

Menurut keterangan dari salah satu pemilik rumah yang terbakar, Irianto (35), api bermula dari kamar milik adik sepupunya. Ia melihat langsung lilin dinyalakan di dalam kamar sebelum pintu kamar ditutup dan digembok dari luar.

“Lilin (penyebab kebakarannya), adeknya sepupu yang bakar itu baru dia keluar dari kamarnya, itu kamar tergembok jadi saya dorong itu kamar, terbakar mi,” jelas Irianto kepada awak media di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, tidak ada korban yang terjebak dalam insiden tersebut karena seluruh penghuni berhasil menyelamatkan diri lebih dulu.

“Tidak ada ji (yang terjebak) karena sudah keluar mi itu adik, keponakan keluar mi dua,” ujar Irianto lagi.

Kebakaran tersebut juga melanda rumah milik Amir Gani, seorang guru SD yang mengajar siswa kelas 5 di SD Perumnas Antang. Warga sekitar menyebut rumah Amir termasuk yang paling terdampak selain milik Irianto.

10 Armada Damkar Dikerahkan, Warga Bantu Proses Pemadaman

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar, Syamsul Bahri, mengonfirmasi bahwa pihaknya mengerahkan sepuluh armada ke lokasi kejadian untuk mengendalikan kobaran api.

“Rumah yang terbakar semua tiga tapi dua yang agak keras, satunya terdampak yang lagi didinginkan sekarang, karena jangan sampai melebar,” ujar Syamsul kepada wartawan.

Ia juga mengapresiasi warga sekitar yang turut membantu proses pemadaman. Kolaborasi cepat antara petugas dan masyarakat disebut sangat membantu menghindari penyebaran api ke rumah-rumah lain di kawasan padat tersebut.

“Alhamdulillah masyarakat sangat membantu kami. Yang penting itu teman-teman dari tim damkar kalau sudah ada kejadian begini, masyarakat membantu untuk mengarahkan secepatnya ke lokasi,” lanjutnya.

Peristiwa ini kembali memperlihatkan betapa besarnya risiko penggunaan lilin tanpa pengawasan, terutama di rumah-rumah di kawasan padat. Dalam kondisi tertentu seperti pemadaman listrik, warga memang kerap menggunakan lilin sebagai penerangan sementara. Namun, tanpa pengawasan ketat, penggunaan lilin justru bisa berujung petaka.

Pihak Dinas Damkar Makassar mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, menggunakan lampu darurat atau senter sebagai alternatif yang lebih aman. Selain itu, penting pula memastikan bahwa tidak ada sumber api menyala saat meninggalkan ruangan, apalagi dalam kondisi pintu terkunci.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerugian material yang belum ditaksir secara keseluruhan. Beberapa perabot rumah tangga, peralatan sekolah, dan surat berharga dilaporkan hangus terbakar.

Saat ini, proses pendinginan masih dilakukan oleh petugas damkar di satu unit rumah yang terdampak sebagian untuk mencegah kemungkinan munculnya titik api baru. (*)

Share This Article
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version