Kutabalinews.com – Game animasi lokal Upin & Ipin Universe yang dirilis oleh Streamline Studios dan Les Copaque Production tengah menjadi sorotan negatif dari kalangan gamer Malaysia. Sejumlah pengguna media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), menyerukan boikot terhadap game ini karena dinilai memiliki kualitas yang tidak sebanding dengan harga jualnya.
Seruan boikot tersebut muncul seiring maraknya keluhan dari pemain yang merasa kecewa dengan performa teknis game serta isi kontennya yang dianggap kurang layak. Berbagai tagar seperti #BoikotLesCopaque dan #BoikotStreamlineMedia bahkan menjadi perbincangan hangat di jagat maya sejak awal pekan ini. Sejumlah pengguna menyebut game ini terlalu mahal untuk ukuran game anak-anak dan masih dipenuhi bug yang mengganggu kenyamanan bermain.
Isu ini semakin menarik perhatian publik setelah sejumlah pengguna mengunggah pengalaman pribadi mereka saat memainkan Upin & Ipin Universe, baik melalui komentar langsung maupun ulasan di platform distribusi game digital seperti Steam. Game ini bahkan disebut tidak memenuhi standar sebagai game keluarga modern, baik dari sisi harga, performa teknis, maupun kualitas konten.
Kritik Soal Harga dan Performa Game
Sebagian besar keluhan gamer diarahkan pada harga Upin & Ipin Universe yang dibanderol sekitar RM 170 atau setara Rp 650.000. Harga tersebut dianggap terlalu tinggi, apalagi untuk game yang menyasar segmen keluarga dan anak-anak. Beberapa pengguna bahkan membandingkannya dengan game-game AAA yang memiliki kualitas jauh lebih unggul.
Salah satu pengguna X, dengan nama akun @sumuhunbuk, secara terbuka menyebut bahwa game ini tidak layak dibeli karena kualitas dan fitur yang ditawarkan tidak sebanding dengan harga yang dibebankan. Ia menyoroti banyaknya bug seperti karakter yang tersangkut di objek, crash secara tiba-tiba, animasi yang tidak halus (frame drop), dan berbagai gangguan teknis lainnya.
Banyak pengguna menyayangkan bahwa game lokal yang mengangkat ikon populer seperti Upin dan Ipin justru dirilis dalam kondisi yang belum optimal. Dengan harga yang tergolong tinggi, sebagian besar gamer berharap game ini hadir dengan pengalaman bermain yang mulus dan bebas gangguan.
Review Campuran di Steam dan Masalah Internal Pengembang
Selain komentar di media sosial, ketidakpuasan terhadap Upin & Ipin Universe juga tercermin dalam ulasan di platform Steam. Game ini mendapatkan banyak review campuran (mixed reviews) dengan komentar negatif yang mengkritik kesederhanaan konten dan minimnya fitur menarik. Beberapa pengguna menyebut bahwa pengalaman bermainnya terlalu singkat dan kurang menantang, terutama jika dibandingkan dengan harga jual.
Lebih jauh, polemik juga muncul dari hubungan internal pengembang dengan para kreator konten dan karyawan. Beberapa netizen menuduh bahwa pihak pengembang tidak menghargai para konten kreator yang turut mempromosikan game ini. Tuduhan ini kemudian memicu munculnya seruan boikot yang meluas.
Akun X bernama @SEAGamethetic mengajak sesama pengguna untuk tidak membeli game ini dan bahkan melaporkan pengembang karena dianggap bersikap tidak profesional terhadap kreator konten. Seruan serupa juga dilontarkan oleh pengguna lain bernama Ainasuraya yang menuding adanya budaya perusahaan yang tidak sehat dan perlakuan tidak adil terhadap staf.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Les Copaque Production maupun Streamline Studios mengenai respons atas gelombang boikot dan kritik dari komunitas gamer. Keheningan ini membuat spekulasi terus berkembang di kalangan pengguna media sosial dan forum diskusi game.
Para pemain berharap pihak pengembang dapat segera memberikan klarifikasi atau pembaruan teknis untuk memperbaiki kondisi game. Sebagian juga menuntut adanya evaluasi ulang harga agar lebih sesuai dengan nilai dan kualitas yang ditawarkan.
Upin & Ipin Universe sendiri telah dirilis di beberapa platform besar seperti PlayStation, Nintendo Switch, dan PC. Game ini sempat diharapkan menjadi tonggak kebangkitan industri game lokal di kawasan Asia Tenggara, namun kini justru menghadapi krisis kepercayaan dari target pasarnya sendiri.(*)