Kutabalinews.com – Bagi pelari pemula yang bersiap menaklukkan maraton, memilih sepatu lari yang tepat adalah langkah awal menuju garis finish tanpa cedera. Sepatu yang mendukung biomekanik kaki, memiliki bantalan optimal, dan sesuai dengan jenis latihan dapat meningkatkan performa sekaligus mencegah risiko shin splint atau nyeri lutut. Dengan maraknya tren lari jarak jauh di Indonesia pada 2025.
Mengapa Sepatu Lari Khusus Maraton Penting?
Maraton menempuh jarak 42,195 kilometer, menuntut kaki menahan tekanan ribuan langkah. Sepatu yang tidak sesuai dapat memicu cedera serius, seperti plantar fasciitis atau lutut pelari. “Sepatu lari yang tepat adalah investasi untuk kenyamanan dan kesehatan kaki selama latihan panjang,” kata dr. Andi Kurniawan, dokter olahraga dari Universitas Airlangga.
Tren lari maraton di Indonesia kian populer, dengan jumlah peserta Jakarta Marathon 2025 melonjak 30% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan panitia. Hal ini mendorong permintaan sepatu lari berkualitas, termasuk dari merek lokal seperti Ortuseight yang kini menjadi favorit di kalangan pelari pemula.
Panduan Memilih Sepatu Lari untuk Latihan Maraton Pemula
Berikut panduan memilih sepatu lari untuk latihan maraton pemula yang wajib diketahui.
1. Kenali Bentuk Telapak Kaki Anda
Sebelum membeli, cek jenis pronasi anda: normal, overpronation (telapak masuk ke dalam), atau underpronation (telapak keluar). Anda bisa mengetahuinya lewat wet test atau konsultasi di toko olahraga.
2. Pilih Sol yang Memberikan Dukungan
Sol yang empuk belum tentu selalu terbaik. Untuk maraton, carilah midsole dengan teknologi penyerap kejut (cushioning) yang seimbang. Teknologi seperti EVA foam atau gel support sangat membantu.
3. Ukuran Harus Pas, Tapi Jangan Terlalu Ketat
Saat lari jauh, kaki akan sedikit membengkak. Sisakan sedikit ruang di ujung sepatu (sekitar 0,5 cm) agar jari tidak tertekan. Pastikan sepatu pas di tumit dan nyaman di lengkung kaki.
4. Pertimbangkan Berat Sepatu
Sepatu yang terlalu berat bisa memperlambat performa. Pilih sepatu ringan (sekitar 200–300 gram) untuk latihan, namun tetap memiliki bantalan yang mumpuni.
5. Cek Ventilasi dan Material Atas
Upper mesh yang breathable sangat penting agar kaki tidak gerah. Untuk latihan maraton, hindari sepatu berbahan kulit sintetis yang berat dan tidak menyerap keringat.
6. Pilih Sepatu Berdasarkan Jenis Latihan
Tempo run dan interval: Pilih sepatu ringan dengan respons cepat.
Long run (lari jarak jauh): Gunakan sepatu dengan cushioning maksimal.
Lari di permukaan keras (aspal): Pilih outsole dengan daya cengkeram tinggi.
7. Uji Coba Langsung dan Jangan Tergiur Diskon
Beli sepatu di sore hari saat kaki dalam ukuran maksimal. Lari ringan di dalam toko untuk mengetes kenyamanan. Jangan tergoda diskon besar jika tidak cocok di kaki.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemula
- Membeli hanya berdasarkan merek populer
- Tidak memperhatikan jenis kaki dan postur lari
- Menggunakan sepatu gym atau lifestyle untuk lari jarak jauh
- Tidak mengganti sepatu meski sudah menempuh 500–800 km
Rekomendasi Brand Sepatu Lari untuk Pemula Maraton
1. Asics Gel Series – Solusi untuk Pelari Overpronasi
Seri Asics Gel-Kayano dan Gel-Nimbus dirancang khusus untuk pelari dengan overpronasi, yaitu kondisi di mana kaki cenderung masuk ke dalam saat berlari. Teknologi GEL™ cushioning system di bagian tumit dan depan kaki membantu menyerap benturan secara optimal.
Selain itu, fitur DUOMAX™ support system memberikan stabilitas tambahan, sehingga mengurangi risiko cedera lutut dan pergelangan kaki. Cocok untuk pemula yang memerlukan dukungan lebih saat berlari jarak jauh.
2. Nike Air Zoom Pegasus – Ringan dan Serbaguna untuk Latihan Harian
Nike Pegasus telah lama menjadi andalan banyak pelari, termasuk pemula. Versi terbaru, Nike Pegasus 40, hadir dengan Zoom Air unit di bagian depan dan belakang yang membuatnya responsif namun tetap empuk.
Bobotnya yang ringan dan desainnya yang breathable membuat sepatu ini ideal untuk berbagai jenis latihan: dari tempo run hingga easy run. Kombinasi kenyamanan dan fleksibilitas menjadikannya sepatu “all-rounder” yang layak dipertimbangkan.
3. Adidas Ultraboost Light – Bantalan Maksimal untuk Long Run
Untuk pelari pemula yang sedang membangun endurance, Adidas Ultraboost Light bisa menjadi pilihan utama. Menggunakan Light BOOST foam yang lebih ringan dari versi sebelumnya, sepatu ini memberikan kenyamanan luar biasa dalam sesi lari jarak jauh.
Sol luar berbahan Continental™ Rubber memberi cengkeraman kuat di berbagai permukaan. Desain sock-like juga membuat kaki terasa dipeluk dengan nyaman, mengurangi risiko lecet atau tekanan berlebih.
4. New Balance Fresh Foam – Empuk tapi Stabil untuk Lari Aman
New Balance Fresh Foam 1080 v13 adalah salah satu model andalan bagi pelari yang mengutamakan kenyamanan tanpa mengorbankan stabilitas. Teknologi Fresh Foam X menghadirkan sensasi bantalan empuk yang menyerap guncangan dengan sangat baik.
Sepatu ini sangat cocok untuk pemula yang baru membangun ritme dan durasi latihan, karena mampu menjaga kenyamanan meskipun digunakan dalam waktu lama.
5. Ortuseight Hyperblast – Pilihan Lokal Berkualitas dan Terjangkau
Dari segi harga dan kualitas, Ortuseight Hyperblast merupakan salah satu sepatu lari lokal yang patut diacungi jempol. Dengan material ringan dan desain ergonomis, sepatu ini mendukung sesi latihan jarak menengah hingga jauh.
Busa Orthlite Foam pada midsole menawarkan bantalan yang cukup empuk dan responsif. Keunggulan lain dari produk ini adalah harganya yang sangat bersahabat—di bawah Rp400.000—namun tetap mumpuni untuk latihan harian pemula.
Tren Terkini: Merek Lokal Bersinar di Komunitas Lari
Pada 2025, merek lokal seperti Ortuseight dan Specs mencuri perhatian di komunitas lari Indonesia. Ortuseight Hyperblast, misalnya, mendapat pujian di platform X karena harganya yang terjangkau dan performa setara merek global. Event lari seperti Bali Marathon 2025 juga menampilkan booth merek lokal, meningkatkan popularitasnya di kalangan pelari pemula. “Saya pakai Ortuseight untuk latihan 10K, dan hasilnya luar biasa,” kata pelari pemula, Anita Sari.
FAQ Seputar Memilih Sepatu Lari untuk Maraton Pemula
1. Apakah sepatu lari biasa bisa digunakan untuk maraton?
Tidak disarankan. Sepatu lari untuk maraton harus memiliki daya tahan dan bantalan khusus untuk jarak jauh.
2. Berapa harga ideal sepatu untuk latihan maraton pemula?
Harga bervariasi, mulai dari Rp300.000 untuk brand lokal hingga di atas Rp1.000.000 untuk brand global. Pilih yang sesuai budget dan kebutuhan kaki.
3. Apakah pemula boleh memilih sepatu running minimalis?
Tidak disarankan kecuali anda sudah terbiasa. Sepatu minimalis kurang cocok untuk pemula karena minim bantalan.
4. Bolehkah saya mencuci sepatu lari dengan mesin cuci?
Sebaiknya tidak. Cuci manual agar bentuk dan lem sepatu tidak cepat rusak.
5. Apakah sepatu lokal cocok untuk maraton?
Ya, banyak brand lokal seperti Ortuseight, Specs, dan Piero kini memiliki kualitas yang kompetitif untuk latihan lari jarak jauh.
Memilih sepatu lari untuk latihan maraton pemula bukan sekadar mencari yang paling mahal atau paling populer. Kuncinya ada pada kecocokan dengan bentuk kaki, jenis latihan, dan kenyamanan saat digunakan. Investasi pada sepatu yang tepat akan membantu anda mencapai garis finish dengan aman dan penuh percaya diri.(*)