Kutabalinews.com, Jakarta – Sebagian individu memiliki kecenderungan untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan jika hal itu harus mengorbankan kepentingan pribadi. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka kerap menomorduakan diri sendiri demi menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari konflik.
Dalam astrologi, beberapa zodiak diketahui memiliki karakteristik ini secara alami. Mereka dikenal sebagai people pleaser, yakni sosok yang senantiasa berusaha membuat orang lain bahagia, meskipun harus mengesampingkan keinginan sendiri. Sifat ini kerap muncul dari rasa empati yang tinggi, ketakutan akan penolakan, hingga keinginan untuk selalu terlihat baik di mata orang lain.
Dikutip dari Psychology Today dan Bustle, berikut lima zodiak yang paling dikenal dengan sifat people pleaser. Memahami karakter ini bisa membantu anda mengenali kecenderungan pribadi dan belajar menetapkan batas yang sehat dalam berinteraksi.
Zodiak yang Terkenal Sebagai People Pleaser
Pisces: Terlalu Empatik hingga Sulit Menolak
Pisces merupakan zodiak yang sangat peka terhadap perasaan orang lain. Mereka mudah tersentuh dan seringkali ikut merasakan penderitaan orang di sekitarnya seolah itu dialami sendiri. Sifat empati inilah yang membuat Pisces sulit menolak permintaan.
Ketakutan mengecewakan orang lain atau membuat mereka sedih menjadi alasan utama Pisces menjadi people pleaser. Sayangnya, jika tidak disertai dengan batasan yang sehat, sikap ini dapat membuat Pisces rentan dimanfaatkan oleh orang lain.
Libra: Damai Adalah Segalanya
Libra dikenal sebagai zodiak yang mencintai keharmonisan. Sebagai zodiak berelemen udara yang dikuasai oleh Venus, Libra memiliki naluri kuat untuk menghindari konfrontasi. Demi menjaga kedamaian, mereka rela mengesampingkan pendapat sendiri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Kecenderungan ini membuat Libra kerap mengatakan “ya” meskipun sebenarnya tidak sepenuhnya setuju. Ketakutan menyakiti hati orang lain membuat mereka sulit untuk jujur terhadap perasaan sendiri. Bagi Libra, menjaga suasana tetap tenang seringkali lebih penting daripada mempertahankan prinsip.
Cancer: Pengasuh yang Takut Mengecewakan
Cancer memiliki naluri alami untuk merawat dan melindungi orang di sekitarnya. Mereka merasa bahagia ketika berhasil membuat orang lain merasa aman dan nyaman. Inilah yang mendorong mereka untuk selalu hadir, bahkan saat merasa lelah atau kewalahan.
Menurut astrolog Susan Miller, Cancer cenderung takut ditolak jika tidak memenuhi ekspektasi orang lain. Oleh karena itu, mereka sering mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kebutuhan pribadi demi membahagiakan orang-orang terdekat.
Leo: Ingin Disukai dan Dianggap Hebat
Leo identik dengan kepercayaan diri dan keinginan untuk tampil memukau. Namun di balik sikap percaya diri itu, Leo juga sangat memperhatikan citra dan penilaian orang lain. Mereka ingin selalu terlihat kuat, mampu, dan dikagumi.
Kebutuhan untuk tetap dipuji dan dihormati membuat Leo tidak segan menyesuaikan diri demi menyenangkan orang lain. Dalam beberapa kasus, mereka bisa menjadi people pleaser demi menjaga pujian atau pengakuan dari orang-orang yang mereka hormati.
Virgo: Membantu sebagai Bentuk Eksistensi
Virgo dikenal dengan sifat pekerja keras dan perhatian terhadap detail. Mereka sangat senang membantu dan merasa berguna ketika bisa menyelesaikan masalah orang lain. Sifat ini membuat Virgo mudah terjebak dalam peran people pleaser, terutama jika merasa bahwa nilai dirinya bergantung pada kontribusi yang diberikan.
Keinginan untuk selalu hadir dan membantu bisa menjadikan Virgo merasa terbebani. Jika tidak diimbangi dengan kesadaran diri, mereka dapat kehilangan batas antara membantu dan mengorbankan diri sendiri.
Belajar Menetapkan Batas untuk Keseimbangan
Menjadi pribadi yang menyenangkan memang dapat memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan rasa diterima. Namun, seperti disampaikan oleh Psychology Today, kebiasaan menjadi people pleaser secara berlebihan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental, termasuk kecemasan, stres, dan kehilangan identitas diri.
Mengenal kecenderungan ini melalui zodiak dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran. Menyeimbangkan empati dengan kemampuan untuk berkata “tidak” adalah keterampilan penting agar anda tetap terhubung dengan orang lain tanpa kehilangan diri sendiri.
Menerapkan batasan yang sehat bukan berarti egois, tetapi menjadi bentuk perlindungan diri agar tidak terus-menerus menanggung beban emosional yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab pribadi. (*)
