Kutabalinews.com, BADUNG – Peristiwa percobaan bunuh diri atau yang dikenal sebagai ulah pati kembali terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kabupaten Badung. Kejadian memilukan ini berlangsung pada Sabtu siang, 19 Juli 2025, ketika seorang gadis asal Bangli nyaris melompat dari jembatan tertinggi di Bali tersebut. Beruntung, insiden tersebut berhasil digagalkan oleh dua warga yang secara kebetulan melintas di lokasi.
Aksi nekat ini menambah deretan kasus percobaan ulah pati yang terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, yang dalam beberapa tahun terakhir kerap menjadi titik rawan untuk insiden serupa. Peran cepat tanggap masyarakat kembali menjadi kunci dalam penyelamatan korban, sekaligus menunjukkan pentingnya kewaspadaan sosial terhadap gejala gangguan kesehatan mental di ruang publik.
Pihak kepolisian sektor Petang membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa korban telah berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang aman. Identitas dua warga penyelamat pun turut mendapat apresiasi atas keberanian mereka mencegah tragedi yang lebih besar.
Kronologi Kejadian: Gadis Berdiri di Tepi Jembatan dengan Gerak-Gerik Mencurigakan
Sekitar pukul 12.30 Wita, dua warga yang diketahui bernama Gek Diah (40) asal Sempidi, Mengwi, dan I Putu Ogik Pratama (23) asal Petang, tengah dalam perjalanan pulang usai mengikuti kegiatan di SD 4 Belok Sidan. Ketika melintas di Jembatan Tukad Bangkung, mereka melihat seorang gadis berdiri dengan gelagat mencurigakan di tepi jembatan.
Merasa ada yang tidak beres, Gek Diah dan Putu Ogik segera memutar kendaraan dan menghampiri perempuan tersebut. Saat keduanya mendekat, korban justru menangis dan berteriak sembari berusaha melompat dari pagar pembatas jembatan.
Dengan sigap, Gek Diah langsung memeluk korban dan berusaha menenangkan. Ia kemudian mengajak korban menuju rumah warga terdekat untuk menjauhkannya dari lokasi berbahaya. Berkat kepedulian dan aksi cepat ini, nyawa korban berhasil diselamatkan.
Polisi Turun Tangan, Keluarga Datangi Lokasi
Kepala Kepolisian Sektor Petang, AKP I Nyoman Arnaya, melalui pernyataan resminya yang disampaikan pada Minggu, 20 Juli 2025, membenarkan adanya aksi percobaan ulah pati di wilayah hukumnya. Ia menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, Unit Kegiatan Lapangan (UKL) segera mendatangi lokasi dan memberikan penanganan awal.
“Petugas mendata keterangan saksi, menenangkan korban, dan segera menghubungi pihak keluarga,” jelasnya.
Sekitar pukul 13.30 Wita, ayah korban datang ke lokasi untuk menjemput putrinya. Dalam keterangan kepada petugas, sang ayah menyebut bahwa anaknya telah meninggalkan rumah sejak Kamis, 17 Juli 2025, dan sempat tinggal di kediaman temannya di wilayah Buleleng.
Pihak keluarga juga menginformasikan bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi, dan saat itu kondisinya masih belum stabil secara psikologis sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Proses evakuasi ditutup pada pukul 14.25 Wita setelah korban dibawa pulang untuk mendapatkan perawatan dan pengawasan dari keluarga.
Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial Jadi Sorotan
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan remaja dan anak muda. Akses terhadap layanan konseling, edukasi keluarga, dan lingkungan sosial yang mendukung sangat diperlukan agar kasus serupa tidak terus terulang.
Jembatan Tukad Bangkung sendiri telah beberapa kali menjadi lokasi percobaan bunuh diri, dan pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan serta memasang rambu peringatan atau kamera pemantau guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.(*)
