Kutabalinews.com, Jakarta – Persidangan kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang yang menyeret publik figur Nikita Mirzani kembali menyita perhatian publik. Dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 31 Juli 2025, terjadi insiden panas antara Nikita dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Inda Putri Manurung.
Ketegangan bermula saat Nikita meminta kepada majelis hakim agar rekaman percakapan—yang diklaim sebagai bukti penting—diputar secara terbuka di ruang sidang. Namun, permintaan tersebut justru memicu perdebatan sengit dengan pihak jaksa. Inda Putri Manurung meminta Nikita mengenakan rompi tahanan berwarna merah serta kembali ke Rutan Pondok Bambu, yang langsung ditolak oleh terdakwa.
Situasi di ruang sidang menjadi tidak terkendali. Nikita berdiri dari kursinya, menepis tangan jaksa dan menolak penggunaan rompi tahanan serta borgol, seraya menyuarakan bahwa dirinya merasa dikriminalisasi selama lima bulan terakhir. Persidangan pun akhirnya harus ditunda hingga Kamis, 7 Agustus 2025.
Rompi Tahanan Jadi Pemicu Ketegangan, Nikita Tolak Keras
Dalam persidangan yang berlangsung tegang itu, Jaksa Inda Putri Manurung bersikeras meminta Nikita untuk mengikuti prosedur penggunaan rompi tahanan. “Silakan dipakai rompinya,” ujar Inda dengan nada tinggi. Namun, Nikita menolak dengan keras sambil berkata, “Jangan sentuh saya! Saya sudah lima bulan dikriminalisasi. Saya hanya minta rekamannya diputar.”
Peristiwa tersebut sontak memicu kehebohan di ruang sidang. Majelis hakim akhirnya mengambil keputusan untuk menunda sidang demi menjaga ketertiban persidangan dan meredam suasana yang semakin memanas.
Profil Jaksa Inda Putri Manurung, Tegas di Tengah Sorotan Publik
Sosok Inda Putri Manurung pun menjadi perbincangan publik usai insiden tersebut. Ia dikenal sebagai jaksa wanita tegas yang kini bertugas di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Inda merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, dan telah menyelesaikan studi Magister Hukum di Universitas Muslim Indonesia. Sepanjang kariernya, ia dikenal berintegritas dan terlibat dalam sejumlah perkara penting, meski sorotan publik kini mengarah pada kasus perseteruannya dengan Nikita Mirzani.
Respons Netizen Terbelah: Pro-Jaksa atau Pro-Nikita?
Insiden dalam ruang sidang tak hanya menjadi perhatian media, tetapi juga memicu perdebatan di media sosial. Warganet terpecah dalam menyikapi konflik ini. Sebagian memuji ketegasan jaksa, sementara lainnya menilai tindakan Nikita sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan hukum.
“JPU kayaknya tarik waktu biar NM lama di dalam, takut rekamannya diputar,” tulis akun @khairani_r*****.
Namun, ada pula yang menyarankan agar Nikita lebih kooperatif. “Kalau ga kooperatif, bisa makin panjang urusannya,” tulis @budii_*****.
Sementara itu, hingga saat ini, Jaksa Inda Putri Manurung belum memberikan pernyataan resmi kepada media di luar sidang mengenai kejadian tersebut.
Persidangan Lanjutan Tunggu Keputusan Majelis Hakim
Sidang berikutnya dijadwalkan kembali pada 7 Agustus 2025, dan publik masih menantikan apakah majelis hakim akan mengabulkan permintaan pemutaran rekaman yang dimaksud Nikita. Permintaan tersebut menjadi titik sentral dari upaya pembelaan Nikita, yang merasa bahwa rekaman itu dapat membuktikan dirinya tidak bersalah dalam perkara pemerasan dan pencucian uang yang dituduhkan.
Kasus ini diprediksi akan terus menjadi sorotan, mengingat baik status publik figur Nikita Mirzani maupun keterlibatan aparat hukum perempuan yang tampil dominan dalam proses peradilan.