Kutabalinews.com – Serial anime Takopi’s Original Sin menjadi sorotan di kalangan penonton sejak penayangan perdananya di platform streaming Netflix pada 27 Juni 2025. Serial ini langsung menyita perhatian dengan kombinasi visual yang memukau dan narasi emosional yang menggugah, menghadirkan kisah kelam yang tak biasa dalam balutan dunia anak-anak sekolah.
Hanya dalam tiga episode, anime ini sudah memancing reaksi haru dan pujian tinggi dari warganet hingga meraih skor hampir sempurna di situs IMDb, yakni 9,8 dari 10.
Adaptasi dari manga karya Taizan 5 ini tidak hanya menyuguhkan cerita fiksi ilmiah yang unik, tetapi juga menyentuh berbagai isu sensitif yang dekat dengan kehidupan nyata, seperti perundungan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga trauma emosional.
Dengan gaya animasi yang apik dan karakter yang kuat, Takopi’s Original Sin menghadirkan tontonan penuh makna yang tak bisa dianggap ringan oleh siapa pun yang menontonnya.
Kisah Shizuka dan Takopi: Antara Keajaiban dan Kesepian
Episode pertama dibuka dengan penggambaran kehidupan menyedihkan seorang anak perempuan bernama Shizuka, siswi sekolah dasar yang harus menghadapi tekanan dan kekerasan setiap hari. Ia menjadi korban perundungan, mengalami luka fisik dan mental, serta hidup dalam kesepian akibat perceraian orangtuanya.
Tak ada teman bicara, tak ada pelindung. Dalam keadaan terpuruk itulah ia bertemu dengan Takopi, alien dari Planet Happy yang terdampar di Bumi.
Takopi berwujud seperti gurita berwarna merah muda, memiliki kelopak mata dan hidung, serta bisa berbicara layaknya manusia. Ia datang dengan membawa “perangkat Happy”, teknologi dari planet asalnya yang memungkinkan perubahan realitas, termasuk alat yang bisa memutar ulang waktu.
Misinya sederhana: menyebarkan kebahagiaan. Namun, ia tak pernah menyangka dunia manusia begitu kompleks dan penuh luka.
Lingkaran Trauma dan Upaya Mengubah Nasib
Pertemuan Takopi dan Shizuka membawa harapan baru. Namun seiring waktu, Takopi mengetahui bahwa Shizuka mengalami tragedi besar dan berakhir dengan pilihan hidup yang menyakitkan. Kesedihan Shizuka mendorong Takopi untuk menggunakan kamera pemutar waktu demi mengubah masa lalu. Tetapi setiap pilihan baru yang mereka ambil justru membuka luka dan konflik yang lebih dalam.
Tema “time loop” atau pengulangan waktu menjadi pusat konflik dalam serial ini. Takopi yang awalnya naif harus belajar bahwa tidak semua hal bisa diperbaiki dengan teknologi atau niat baik. Trauma masa lalu, kekerasan sistemik di sekolah, hingga tekanan dari keluarga membuat setiap perubahan yang dicoba justru membuka lebih banyak kebenaran kelam yang tersembunyi.
Konflik yang Meningkat dan Karakter yang Kompleks
Selain Shizuka dan Takopi, karakter lain seperti Azuma dan Mari-chan (Marina) juga terlibat dalam dinamika yang tak kalah rumit. Mereka memiliki latar belakang dan beban masing-masing, membentuk satu lingkaran kekerasan dan manipulasi yang memperumit upaya Takopi untuk membawa kebahagiaan.
Keunikan dari Takopi’s Original Sin adalah bagaimana ia menyorot tema-tema berat melalui sudut pandang karakter anak-anak, dengan pendekatan yang jujur dan tidak menggurui. Penonton diajak menyelami dunia mereka yang penuh tekanan, konflik batin, dan realitas sosial yang suram. Serial ini menjadi cerminan bagaimana luka masa kecil dapat membentuk jalan hidup seseorang.
Adaptasi Singkat Namun Penuh Makna
Takopi’s Original Sin hanya terdiri dari 16 chapter dalam versi manganya, menjadikannya serial singkat yang padat dan penuh intensitas. Versi anime yang kini tengah tayang di Netflix berhasil menghidupkan nuansa gelap dan menyayat dari cerita aslinya, dengan animasi yang mendukung atmosfer kelam dan emosional yang dihadirkan.
Serial ini patut mendapat perhatian bukan hanya karena kualitas produksinya, tetapi juga karena keberaniannya menyuguhkan isu-isu sosial yang kerap diabaikan, terutama dalam cerita yang dikemas melalui karakter anak-anak. Tak heran jika banyak penonton mengaku tersentuh dan ikut terbawa emosi saat menontonnya.
Takopi’s Original Sin bukan sekadar tontonan fiksi ilmiah biasa. Ia hadir sebagai karya yang menyentuh sisi kemanusiaan dan membuka ruang refleksi tentang luka, harapan, dan perjuangan dalam hidup. Bagi anda yang sedang mencari tontonan bermakna dan menyentuh hati, serial ini layak masuk daftar tonton wajib. (*)