KutaBaliNews.comKutaBaliNews.comKutaBaliNews.com
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Bali
    • Daerah
      • Jakarta
      • Makassar
      • Papua
    • Internasional
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Loker & Karier
    • Properti & Investasi
    • UMKM
  • Pendidikan
    • Beasiswa
  • Gaya Hidup
    • Fashion & Kecantikan
    • Kesehatan
    • Wisata & Travel
  • Hiburan
    • Anime & Komik
    • Film & Televisi
    • Musik
    • Selebriti
  • Olahraga
    • Sepak Bola
  • Teknologi
    • Gadget
    • Game
Membaca Game Upin & Ipin Universe Diboikot Gamer Malaysia, Dinilai Tak Sebanding dengan Harga dan Sarat Bug
Bagikan
Font ResizerAa
KutaBaliNews.comKutaBaliNews.com
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Teknologi
  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Bali
    • Daerah
    • Internasional
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Loker & Karier
    • Properti & Investasi
    • UMKM
  • Pendidikan
    • Beasiswa
  • Gaya Hidup
    • Fashion & Kecantikan
    • Kesehatan
    • Wisata & Travel
  • Hiburan
    • Anime & Komik
    • Film & Televisi
    • Musik
    • Selebriti
  • Olahraga
    • Sepak Bola
  • Teknologi
    • Gadget
    • Game
Follow US
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan
  • Kontak
  • UU Pers
© Kutabalinews.com. All Rights Reserved.
GameBeritaTeknologi

Game Upin & Ipin Universe Diboikot Gamer Malaysia, Dinilai Tak Sebanding dengan Harga dan Sarat Bug

Arazone
Terakhir update Juli 29, 2025 7:11 pm
Arazone 6 hari lalu
Bagikan
Game Upin & Ipin Universe Diboikot Gamer Malaysia
Bagikan

Kutabalinews.com – Game animasi lokal Upin & Ipin Universe yang dirilis oleh Streamline Studios dan Les Copaque Production tengah menjadi sorotan negatif dari kalangan gamer Malaysia. Sejumlah pengguna media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), menyerukan boikot terhadap game ini karena dinilai memiliki kualitas yang tidak sebanding dengan harga jualnya.

Seruan boikot tersebut muncul seiring maraknya keluhan dari pemain yang merasa kecewa dengan performa teknis game serta isi kontennya yang dianggap kurang layak. Berbagai tagar seperti #BoikotLesCopaque dan #BoikotStreamlineMedia bahkan menjadi perbincangan hangat di jagat maya sejak awal pekan ini. Sejumlah pengguna menyebut game ini terlalu mahal untuk ukuran game anak-anak dan masih dipenuhi bug yang mengganggu kenyamanan bermain.

Isu ini semakin menarik perhatian publik setelah sejumlah pengguna mengunggah pengalaman pribadi mereka saat memainkan Upin & Ipin Universe, baik melalui komentar langsung maupun ulasan di platform distribusi game digital seperti Steam. Game ini bahkan disebut tidak memenuhi standar sebagai game keluarga modern, baik dari sisi harga, performa teknis, maupun kualitas konten.

Kritik Soal Harga dan Performa Game

Sebagian besar keluhan gamer diarahkan pada harga Upin & Ipin Universe yang dibanderol sekitar RM 170 atau setara Rp 650.000. Harga tersebut dianggap terlalu tinggi, apalagi untuk game yang menyasar segmen keluarga dan anak-anak. Beberapa pengguna bahkan membandingkannya dengan game-game AAA yang memiliki kualitas jauh lebih unggul.

Salah satu pengguna X, dengan nama akun @sumuhunbuk, secara terbuka menyebut bahwa game ini tidak layak dibeli karena kualitas dan fitur yang ditawarkan tidak sebanding dengan harga yang dibebankan. Ia menyoroti banyaknya bug seperti karakter yang tersangkut di objek, crash secara tiba-tiba, animasi yang tidak halus (frame drop), dan berbagai gangguan teknis lainnya.

Baca Juga  Cara Menggunakan Google Docs Offline di HP: Solusi Ngetik Tanpa Koneksi Internet!

Banyak pengguna menyayangkan bahwa game lokal yang mengangkat ikon populer seperti Upin dan Ipin justru dirilis dalam kondisi yang belum optimal. Dengan harga yang tergolong tinggi, sebagian besar gamer berharap game ini hadir dengan pengalaman bermain yang mulus dan bebas gangguan.

Review Campuran di Steam dan Masalah Internal Pengembang

Selain komentar di media sosial, ketidakpuasan terhadap Upin & Ipin Universe juga tercermin dalam ulasan di platform Steam. Game ini mendapatkan banyak review campuran (mixed reviews) dengan komentar negatif yang mengkritik kesederhanaan konten dan minimnya fitur menarik. Beberapa pengguna menyebut bahwa pengalaman bermainnya terlalu singkat dan kurang menantang, terutama jika dibandingkan dengan harga jual.

Lebih jauh, polemik juga muncul dari hubungan internal pengembang dengan para kreator konten dan karyawan. Beberapa netizen menuduh bahwa pihak pengembang tidak menghargai para konten kreator yang turut mempromosikan game ini. Tuduhan ini kemudian memicu munculnya seruan boikot yang meluas.

Akun X bernama @SEAGamethetic mengajak sesama pengguna untuk tidak membeli game ini dan bahkan melaporkan pengembang karena dianggap bersikap tidak profesional terhadap kreator konten. Seruan serupa juga dilontarkan oleh pengguna lain bernama Ainasuraya yang menuding adanya budaya perusahaan yang tidak sehat dan perlakuan tidak adil terhadap staf.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Les Copaque Production maupun Streamline Studios mengenai respons atas gelombang boikot dan kritik dari komunitas gamer. Keheningan ini membuat spekulasi terus berkembang di kalangan pengguna media sosial dan forum diskusi game.

Para pemain berharap pihak pengembang dapat segera memberikan klarifikasi atau pembaruan teknis untuk memperbaiki kondisi game. Sebagian juga menuntut adanya evaluasi ulang harga agar lebih sesuai dengan nilai dan kualitas yang ditawarkan.

Baca Juga  Timnas U23 Indonesia Lolos ke Semifinal AFF U23 2025 sebagai Juara Grup Setelah Imbang Lawan Malaysia

Upin & Ipin Universe sendiri telah dirilis di beberapa platform besar seperti PlayStation, Nintendo Switch, dan PC. Game ini sempat diharapkan menjadi tonggak kebangkitan industri game lokal di kawasan Asia Tenggara, namun kini justru menghadapi krisis kepercayaan dari target pasarnya sendiri.(*)

Kamu mungkin suka

Mau Beli Rumah Bekas Pakai KPR? Begini Langkah dan Syaratnya!

Panduan Lengkap KPR Subsidi untuk PNS: Dari Syarat hingga Tips Lolos

Cara Blokir Nomor Telepon Tak Dikenal di HP dengan Cepat dan Efektif

10 Aplikasi Kolase Foto dan Video Gratis Banyak Template Keren di 2025

Diduga Bentak Warga Pelapor Pencurian, Briptu AL Diperiksa Propam Polrestabes Makassar

Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Artikel sebelumnya TNI Lumpuhkan 2 Anggota OPM di Puncak Papua, Temukan Bukti Dana Ilegal dan Amunisi
Artikel selanjutnya Harga Sewa Sound Horeg Harga Sewa Sound Horeg 2025 Capai Puluhan Juta, Ini Penjelasan Lengkapnya
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sumber informasi terpercaya untuk berita terkini di Bali dan Indonesia. Menyajikan kabar terbaru nasional, politik, ekonomi, gadget, keuangan, dan game secara faktual.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kebijakan
  • Kontak
  • UU Pers

Find Us on Socials

KutaBaliNews.comKutaBaliNews.com
© kutabalinews.com. All Rights Reserved.
Go to mobile version
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?