SERANG - Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten seminar kebangsaan dan agrokultural di Aula Serbaguna Mapolda Banten, Sabtu (03/04/2005).
Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi Manzi mengatakan bahwa kegiatan seminar ini dilakukan untuk mengubah mindset teman-teman Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri.
"Kegiatan ini hanya satu bagian dari metode saya untuk mengubah mindset kawan-kawan yang dulu menganggap bahwa Polisi, pemerintah itu lawan, mudah-mudahan dengan program ini perspektif itu bisa berubah. Dan kita bisa lihat sekarang, akrab sekali kawan-kawan. Baik dengan pak Kapolda, dengan pak Dir dan seluruh anggota yang ada di sini sudah menyatu, artinya ke depannya juga harus dipelihara. saya senang banget program-program moderasi beragama seperti ini bagi mantan mantan napi teroris," kata Ali.
Ali juga berharap jika dirinya dan saudara sebangsa lainnya mendapatkan perhatian dari pemerintah, Polri, TNI dan stakeholder terkait.
"Tentu sentuhan-sentuhan seperti ini yang kami inginkan. Seperti yang kita lihat bagaimana pak Kapolda mengayomi yang bersangkutan seperti adik beradik. Itu yang dibutuhkan mereka. Ketika saya berdiskusi dengan mereka, awalnya teman-teman ragu apakah bisa bertemu dengan pak Kapolda. Ternyata acara hari ini sungguh diluar ekspektasi saya, luar biasa. Saya bangga, senang pak Kapolda secara bersama-sama kita melakukan pendampingan yang menurut saya ini teknik yang sangat efektif dan saya belum pernah melihat hal ini kecuali di Polda Banten," tuturnya.
Ali juga menceritakan tentang awal berdirinya Yayasan Lingkar Perdamaian.
"Yayasan Lingkar Perdamaian itu tahun 2016, tapi sebelumnya sudah lama sekali. Dan saya pikir nanti di sini sudah ada yayasan Bina Insan Mandiri. Saya berharap mudah-mudahan lebih bisa mandiri juga, bisa maju dan terpenting bisa membantu kawan-kawan x napiter untuk bisa keluar dari zona merah mereka dan kemudian bersatu menyatu dengan masyarakat wabil khusus bisa bersahabat, berkawan dengan para aparat," ucapnya.
Lanjutnya, "Tentu pelatihan ini bagian dari pada tindakan preventif. Saya sangat sedih apabila ada bom meledak, apabila ada aksi terorisme dan ini salah satu diantaranya bagaimana menyembuhkan mereka. Kita paham bahwa terorisme itu tidak tunggal, bahkan saling berkaitan. Karenanya penanganannya juga tidak boleh tunggal, harus banyak aspek persepsi, perspektif dan metodologi. Salah satu metodologi ini adalah pelatihan kurma dan mudah-mudahan semakin menguatkan mereka untuk keluar dari zona merah".
Dalam kesempatan ini juga, Kapolda Banten Irjen Pol Dr. Rudy Heriyanto memberikan bantuan modal untuk saudara sebangsa, setanah air yang mengikuti pelatihan budidaya Kurma ini.
"Ini di luar dugaan mereka, secara individu saya juga sangat berterima kasih kepada pak Kapolda Banten. Saya yakin kalau seperti ini akan makin banyak kawan-kawan mereka yang bergabung join dengan grup ini," tandasnya.
Sementara itu, Irhan salah seorang pengurus yayasan Bina Insan Mandiri juga menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda Banten.
"Selaku pengurus dari Bina Insan Mandiri sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kapolda Banten beserta jajarannya, terkhusus kepada Direktur Intelkam Polda Banten yang telah memfasilitasi kami untuk bisa bersilaturahmi dengan Kapolda. Ini merupakan kegiatan yang pertama dan ini adalah kegiatan yang sangat sejarah bagi kami, bisa berinteraksi bisa berdialog langsung dengan Kapolda Banten. Mudah-mudahan ke depannya pembinaan seperti ini bisa berjalan secara berkelanjutan sehingga antara kami yang tadinya dianggap memahami bahwa polisi dan tentara itu adalah musuh sekarang kita bisa berubah bahkan bisa menjadi saudara," tutupnya. (Bidhumas)