masukkan script iklan disini
Surabaya - Pada hari Minggu tgl. 26 April 2020 pukul 11.00 Wib, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan, M.Si bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Patawansa dan Pangcam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah telah melakukan pemantauan terhadap pos check point / pos penyekat arus lalu lintas di jalur exit Tol KM.579 Ngawi.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memantau situasi dan persiapan personil, sarana prasarana dalam upaya mencegah berkembangnya Covid 19 khususnya di wilayah Jawa Timur serta dalam rangka menindak lanjuti Direktif Kapolri dan kebijakan pemerintah terhadap larangan mudik dan atau pembatasan angkutan penumpang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 25 Tahun 2020, bersamaan berlangsungnya Ops Ketupat Semeru 2020.
Sebelumnya Unsur Forkopimda Jatim telah menerima laporan hasil pelaksanaan check point sebelumnya sebagai berikut:
1. Adanya Check point ini merupakan tindak lanjut dari Permenhub Nomor : 25 Tahun 2020.
2. Check point mulai dilaksanakan pada hari Jum'at tgl. 24 April 2020 pukul 00.00 Wib
3. Petugas yang terlibat di dalam check point yaitu gabungan dari Kepolisian, TNI, Dishub, Dinas Kesehatan, BPBD dan Sat Pol PP.
4. Hasil pelaksanakan check point terhadap kendaraan yg berplat nomor luar kota /Jakarta dan Jawa Tengah, sebagai berikut:
a. Pada hari Jumat, tgl. 24 April 2020.
Selama operasi dihari pertama kurang lebih ada 500 kendaraan yg berhasil diputar balik selama waktu operasi 24 jam.
b. Pada hari Sabtu, tgl. 25 April 2020.
Pada waktu operasi jam 00.00 sd pukul 08.00 pagi saja sdh ada :
> Dari Jakarta 318 Kendaraan (dikembalikan ke asal)
> Dari Surabaya 122 Kend (dikembalikan ke asal)
5. Sedangkan kendaraan yg berplat nomor setempat bukan luar kota :
Dilakukan Pemeriksaan kesehatan selama check poin dengana thermo gan, wawancara kondisi pengemudi dan penumpang, dan diberi kartu ODR
Hasil pemeriksaan, yaitu :
a. Pemeriksaan pada hari Jumat, tgl. 24 april 2020 sebanyak 146 orang.
b. Pemeriksaan pada hari Sabtu, tgl. 25 april 2020 sebanyak 96 orang.
Sampai saat ini tidak ada penumpang atau pengguna jalan yg dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.